Bagi para pebisnis baru atau pendiri startup, mendapatkan pendanaan dari investor sangat penting untuk menjaga keberlangsungan suatu bisnis. Pendanaan tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan inovasi produk hingga meningkatkan jumlah dan kompetensi tim. Untuk menarik minat para investor, alat seperti pitching deck digunakan untuk mempromosikan ide bisnis kepada calon investor.

Pitching deck digunakan para pebisnis untuk meyakinkan investor bahwa bisnis mereka memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang. Kenali lebih lanjut tentang apa itu pitch deck, komponen yang perlu dimasukkan, serta tips membuat pitch deck yang tepat.

Apa yang Dimaksud dengan Pitching Deck?

Pitching deck adalah sebuah presentasi pendek dan ringkas yang digunakan untuk memberikan gambaran seputar rencana bisnis suatu perusahaan. Struktur dalam pitching deck meliputi visi dan misi perusahaan, model bisnis, peluang bisnis, produk atau layanan yang ditawarkan, competitive landscape, proyeksi finansial, hingga anggota tim. 

Tujuan utama dibuatnya pitching deck adalah untuk mendapatkan pendanaan dari calon investor. Pitching deck juga dibuat sebagai ajakan kerja sama bisnis atau menarik klien baru untuk membeli produk dan layanan perusahaan. 

Apa Fungsi Dibuatnya Pitching Deck?

Pitching deck menjadi salah satu alat penting yang diperlukan para pengusaha untuk mengamankan pendanaan dari investor hingga aliansi strategis dengan mitra bisnis. Beberapa fungsi dari dibuatnya pitching deck adalah:

Menarik Investasi dari Investor

Salah satu fungsi utama dari pitch deck adalah untuk menarik investor agar berinvestasi dan mendanai bisnis. Hal ini dilakukan dengan menunjukkan potensi bisnis dalam menghasilkan return on investment (ROI). Melalui pitching deck, pebisnis menunjukkan keunggulan dan keunikan bisnis dibandingkan kompetitor, peluang bisnis, hingga proyeksi finansial dengan cara yang menarik. Investor pun dapat percaya bahwa bisnis tersebut sepadan dengan investasi yang sudah dilakukan.

Menyampaikan Visi dan Strategi Bisnis

Presentasi pitching deck memungkinkan pebisnis untuk menyampaikan visi, misi, dan strategi bisnis yang ingin dilakukan. Cara ini akan membantu investor untuk memahami value proposition dari bisnis tersebut. Pitch deck yang disusun dengan baik dapat menjelaskan masalah apa yang dipecahkan, solusi yang ditawarkan bisnis, hingga peluang pasar yang ada. Dengan demikian, bisnis Anda akan dinilai menjanjikan di mata investor.

Membangun Relasi Bisnis

Salah satu kunci mendukung perkembangan bisnis adalah melalui relasi bisnis yang kuat dan luas. Di sinilah fungsi pitching deck selain mengamankan pendanaan dari investor, yaitu menjalin relasi dengan para investor. Presentasi pitching deck yang menarik akan mendukung kredibilitas bisnis di mata investor. Hasilnya, investor akan lebih tertarik untuk tidak hanya memberikan bantuan investasi finansial, tetapi juga bantuan lain seperti partnership.

Apa Saja yang Bagian dalam Pitching Deck?

Beberapa komponen yang perlu dimasukkan ke dalam pitching deck adalah:

• Bagian Pembuka: Bagian pembuka dalam pitching deck berperan penting dalam memberikan kesan pertama yang positif. Bagian ini menjelaskan identitas bisnis, logo, visi dan misi perusahaan, hingga produk atau layanan pelanggan yang ditawarkan. 

• Pernyataan Masalah: Bagian ini memaparkan masalah yang Anda temui di pasar atau industri. Gunakan data dan fakta akurat untuk mendukung penjabaran masalah. Pastikan hanya poin masalah yang ditampilkan di presentasi pitch deck untuk kemudian dijelaskan lebih lanjut secara verbal.

• Solusi: Gunakan data untuk memperlihatkan solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Tunjukkan bagaimana produk atau layanan Anda dapat menjadi solusi dari masalah tersebut. Bandingkan dengan kompetitor untuk menunjukkan keunggulan bisnis Anda.

• Market Size: Bagian market size mencakup ukuran target market, cakupan peluang bisnis, hingga perkiraan besar ROI yang akan didapatkan investor. 

• Produk atau Layanan: Bagian selanjutnya berfokus dalam menjelaskan fitur utama dalam produk atau layanan Anda. Demonstrasikan bagaimana solusi Anda lebih baik dibandingkan solusi yang sudah ada saat ini. 

• Model Bisnis: Bagian model bisnis memperlihatkan bagaimana bisnis Anda menghasilkan uang dari pelanggan. Tampilkan bagaimana model bisnis ini cocok dengan produk yang ditawarkan maupun kebutuhan dan harapan pelanggan.

• Daya Tarik: Pitching deck Anda perlu menunjukkan bahwa ide bisnis tersebut bukannya sekedar ide, melainkan strategi bernilai tinggi. Hal ini ditunjukkan melalui daya tarik terhadap bisnis Anda, seperti pertumbuhan jumlah pengguna atau waiting list. 

• Anggota Tim: Bagian ini memperkenalkan anggota tim yang terlibat dalam operasional bisnis. Hal ini termasuk menjelaskan pengalaman yang relevan serta kemampuan yang berkontribusi terhadap keberhasilan bisnis.

• Proyeksi Finansial: Tunjukkan proyeksi finansial yang realistis untuk beberapa tahun ke depan. Hal ini termasuk proyeksi pendapatan, pengeluaran, hingga profitabilitas.

• Permintaan Pendanaan: Hal yang tidak kalah penting adalah memberitahu investor tentang pendanaan yang Anda dibutuhkan. Selain mencantumkan sejumlah uang yang dibutuhkan, jelaskan juga bagaimana Anda mengalokasikan pendanaan tersebut dalam strategi bisnis.

Bagaimana Tips Membuat Pitching Deck yang Tepat?

Setelah menyusun struktur pitching deck yang kuat, langkah berikutnya adalah cara membuat pitch deck yang efektif dan menarik di mata investor, klien, maupun mitra bisnis. Guna mencapai hal tersebut, ikuti tips berikut ini untuk menghasilkan pitch deck berkualitas:

Buat Presentasi yang Singkat, Padat, dan Jelas

Pitch deck yang efektif adalah pitch deck yang mampu menyampaikan informasi secara efektif serta tidak bertele-tele. Anda dapat menargetkan setidaknya 12–15 slides dalam presentasi pitch deck dengan hanya berisi poin-poin penting. Hindari memasukkan terlalu banyak informasi yang tidak penting untuk mencegah audiens Anda merasa kewalahan dan mudah bosan.

Sajikan Presentasi dengan Bercerita

Presentasi pitching deck bukan hanya tentang menyampaikan ide bisnis, tetapi juga menarik perhatian investor dengan bisnis yang Anda bangun. Dalam hal ini, Anda dapat menyampaikan perjalanan bisnis dalam cara yang jelas dan relevan. Namun, Anda tidak perlu membahas setiap detail secara mendalam, melainkan cukup untuk menarik minat. Misalnya, Anda menceritakan bagaimana pelanggan menggunakan produk Anda untuk meningkatkan kualitas hidup. 

Visual yang Konsisten

Visual dalam desain pitch deck berperan penting dalam membangun branding bisnis di mata audiens seperti investor, klien, atau mitra bisnis. Desain yang konsisten tidak hanya menarik audiens Anda, tetapi juga memperkuat identitas brand. Komponen dalam desain visual ini meliputi skema warna, gaya tulisan, logo, atau visual lainnya. 

Manfaatkan Data Angka

Data seperti angka dapat dimanfaatkan untuk memperkuat presentasi pitch deck Anda. Audiens akan lebih mudah melihat adanya perkembangan dan potensi dalam bisnis jika menggunakan data berupa angka. Gunakan data yang relevan dengan bijak untuk menggambarkan permintaan pasar, kelayakan bisnis, hingga pertumbuhan bisnis.

Effist Suite Office: Solusi Ruang Kantor Modern Untuk Segala Kebutuhan Bisnis Anda

Effist Suite Office menawarkan solusi ruang kantor modern dan fleksibel yang dirancang untuk memenuhi segala kebutuhan bisnis Anda. Melalui layanan serviced office dari Effist Suite Office, Anda akan mendapatkan ruang kantor premium dengan fasilitas perkantoran yang lengkap, mulai dari meja dan kursi ergonomis, internet berkecepatan tinggi, ruang rapat dalam berbagai ukuran, business lounge, serta pantry. Dengan memakai serviced office, Anda dapat menjalankan operasional bisnis tanpa perlu memusingkan pengelolaan kantor. Kami berlokasi di pusat bisnis strategis di Jakarta Selatan, yaitu Office88 Kota Kasablanka dan Gandaria 8 Office Tower. Lingkungan yang dinamis serta aksesibilitas yang mudah membuat Effist Suite Office menjadi pilihan ideal bagi perusahaan yang ingin berkembang.

Untuk informasi lebih lanjut seputar layanan serviced office, hubungi kami melalui email contact@effist.com. 

Editor: Cardila Ladini