News and Article
5 Kesalahan Mentoring yang Wajib Dihindari di Tempat Kerja
Dunia kerja yang dinamis mengharuskan karyawan untuk memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar dan berkembang secara profesional. Selain mengandalkan diri sendiri, cara lainnya untuk mengembangkan kemampuan diri adalah mendapatkan bimbingan dari karyawan yang lebih berpengalaman. Bimbingan ini kemudian disebut sebagai mentoring.
Sosok mentor sebagai individu yang lebih berpengalaman berfungsi sebagai pemandu untuk berbagi ilmu dan perspektif mereka kepada individu lain yang kurang berpengalaman (mentee), sehingga dapat mengembangkan potensi diri dan mencapai target yang diinginkan. Namun, ada beberapa kesalahan yang dapat terjadi selama proses mentoring berlangsung. Ketahui apa itu mentoring beserta jenis-jenis kesalahan yang perlu dihindari.
Apa yang Dimaksud dengan Mentoring?
Pengertian mentoring adalah sesi pendampingan di mana individu yang lebih berpengalaman membantu individu lain dalam hal pengembangan diri, keterampilan, hingga karir. Di dunia kerja, sesi pendampingan ini dapat membantu seorang individu untuk meningkatkan kemampuan diri, memenuhi ekspektasi pekerjaan, serta mencapai target karier. Program mentoring dapat berkontribusi dalam menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan mampu meraih tujuan bisnis secara optimal.
Apa Perbedaan Coaching, Mentoring, dan Konseling?
Terdapat beberapa perbedaan di antara coaching, mentoring, dan konseling, khususnya pada segi topik-topik yang dibicarakan. Mentoring umumnya berorientasi kepada masa depan. Di dunia kerja, mentoring banyak membahas seputar perkembangan diri dan karier di tempat kerja. Para mentor biasanya memberikan panduan berdasarkan kemampuan atau pengalaman yang dimiliki untuk membimbing mentee-nya.
Coaching juga cenderung berorientasi ke masa depan. Dibandingkan mentoring, coaching cenderung lebih formal serta berfokus pada perkembangan personal dan karier. Pembahasan coaching dapat berupa performa kerja, produktivitas, kesejahteraan diri karyawan, efektivitas leadership, hingga proses pencapaian tujuan.
Sementara konseling lebih berorientasi ke masa lalu dan masa kini. Tujuan utamanya lebih berfokus dalam menyembuhkan trauma masa lalu atau masalah emosional. Pembahasan konseling biasanya berupa kesehatan mental, masalah kecemasan, depresi, hingga cara menghadapi masalah emosional tersebut.
Apa Manfaat Mentoring di Tempat Kerja?
Penerapan mentoring di tempat kerja menawarkan manfaat yang signifikan, mulai dari membantu perkembangan personal dan profesional, serta memperkuat budaya dan value perusahaan. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari pelaksanaan mentoring, yaitu:
Mendorong Angka Retensi Karyawan
Angka retensi karyawan merujuk pada kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawannya dalam periode waktu tertentu serta mencegah mereka keluar dari perusahaan. Mentoring berkontribusi terhadap angka retensi karyawan karena memfasilitasi perkembangan diri dan meningkatkan kompetensi kerja. Proses ini akan membuat karyawan merasa didukung dan dihargai. Hasilnya, karyawan akan lebih setia dan bertahan di tempat kerjanya.
Membangun Budaya Kolaborasi dan Knowledge Sharing
Sesi mentoring merupakan media bagi karyawan untuk saling berbagi pengalaman dan kompetensinya. Mentee dapat menerima ilmu baru untuk meningkatkan hasil output kerja serta mengatasi tantangan selama bekerja. Mentor juga berpeluang untuk belajar dari mentee-nya. Misal, mentee dapat memberikan perspektif baru tentang memecahkan suatu masalah. Hal ini dapat membantu terciptanya budaya kolaborasi dan knowledge sharing, yang mana bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan inovasi.
Mewujudkan Lingkungan Kerja yang Sehat
Hubungan antar karyawan dapat menjadi lebih erat melalui sesi mentoring yang efektif. Mentor dan mentee akan memiliki hubungan yang suportif dan saling menghormati. Hal ini sangat penting untuk mewujudkan lingkungan kerja yang sehat. Karyawan yang bekerja di lingkungan seperti ini akan lebih bahagia dan termotivasi saat bekerja.
Karyawan yang menjadi mentee merasa difasilitasi untuk mencapai perkembangan diri dan profesional. Sementara karyawan yang menjadi mentor akan merasa puas dan bangga karena berhasil membantu karyawan lain untuk tumbuh dan berkembang.
Apa Saja Kesalahan yang Sering Ditemui Saat Mentoring?
Mentoring dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengoptimalkan perkembangan diri dan karier, tetapi penting untuk memperhatikan kesalahan yang dapat mengurangi efektivitas mentoring. Beberapa contoh kesalahan yang perlu dihindari adalah:
Tidak Menetapkan Target
Sesi mentoring tanpa memiliki target yang jelas dapat membuat sesi pembelajaran menjadi tidak terarah. Tanpa adanya target, mentor dan mentee tidak akan tahu apa yang perlu dicapai melalui sesi pendampingan ini. Jadi, baik mentor maupun mentee perlu bekerja sama untuk menetapkan target berdasarkan kriteria SMART, yaitu specific, measurable, achievable, relevant, dan time-bound. Hal ini bisa dilakukan di awal sesi pendampingan untuk mengukur keberhasilan sesi pendampingan ini.
Memberikan Solusi yang Sama
Beberapa mentor dapat menerapkan tindakan yang sama atau umum ke beberapa mentee yang berbeda. Akan tetapi, setiap mentee memiliki kekuatan, kelemahan, dan aspirasi yang beragam. Pendekatan seperti ini cenderung mengabaikan kebutuhan mentee yang sesungguhnya, sehingga berpotensi menghambat potensi diri mereka.
Merusak Rasa Percaya
Guna menjaga hubungan yang sehat antara mentor dan mentee, kerahasiaan dan rasa percaya menjadi aspek vital yang perlu diperhatikan. Apapun yang terjadi selama sesi mentoring tidak boleh keluar dari sesi tersebut. Jika rasa percaya ini dirusak, proses mentoring dapat menjadi tidak efektif.
Terlalu Mendiktekan Arahan
Tidak jarang sesi mentoring dilakukan dengan terlalu mendiktekan arahan kepada mentee, sehingga hampir menyerupai micromanage. Hal ini berisiko menurunkan rasa motivasi dan membatasi kebebasan mentee. Mentor dapat menanyakan pertanyaan terbuka yang mendorong tindakan mandiri dan pengambilan keputusan dari mentee. Cara ini bermanfaat meningkatkan rasa percaya diri mentee serta mendorong mentee untuk belajar dari kesalahan.
Tidak Berkomunikasi Secara Efektif
Mentoring melibatkan proses komunikasi dua arah antara mentor dan mentee. Jika mentor cenderung mendominasi, mentee akan sulit mengekspresikan pendapat maupun menyampaikan ide. Kesalahan saat komunikasi termasuk mengabaikan gestur tubuh lawan bicara, bahasa yang terlalu kompleks, hingga tidak mendengarkan secara aktif. Maka dari itu, menerapkan komunikasi terbuka dapat mewujudkan sesi bimbingan yang suportif untuk kedua belah pihak.
Meeting Room Effist: Ruang Ideal untuk Sesi Mentoring yang Produktif
Sesi mentoring merupakan momen penting dalam pengembangan karier seseorang. Guna memastikan sesi bimbingan ini berjalan efektif, dibutuhkan lingkungan yang kondusif yang nyaman. Effist Suite Office menyediakan layanan ruang meeting yang ideal untuk sesi mentoring yang produktif.
Ruang meeting kami tersedia dalam berbagai ukuran dengan fasilitas lengkap, seperti internet berkecepatan tinggi, meja dan kursi yang nyaman, layanan konferensi video, LCD proyektor. Kami juga menyediakan paket meeting dengan fasilitas seperti coffee break, lunch, free mints, notes, dan air. Anda dapat menemukan kami di lokasi bisnis yang strategis, yaitu Office88 Kota Kasablanka dan Gandaria 8 Office Tower.
Untuk informasi lebih lanjut tentang layanan meeting room, hubungi kami melalui email contact@effist.com.
Editor: Cardila Ladini
Categories
Recent Posts
Customer Base: Kunci Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
09 December 2024
Peran Mitra Bisnis untuk Maksimalkan Keberhasilan Bisnis
03 December 2024
Open Space: Desain Kantor Modern untuk Kolaborasi Optimal
02 December 2024